Edukasi Pasien TB di wilayah UPT Puskesmas Megang

Dokter UPT Puskesmas Megang melakukan kunjungan kepada pasien TB dalam rangka pemberian edukasi

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis dan merupakan penyakit penyebab kematian nomor empat setelah penyakit kardiovaskular. WHO Global Tuberculosis Report 2019 menyatakan bahwa Indonesia termasuk dalam enam negara yang menyumbang sekitar 60% kasus baru Tuberkulosis, selain India, Cina, Nigeria, Pakistan, dan Afrika Selatan. Dengan kematian sebanyak 302 jiwa setiap harinya, penyakit Tuberkulosis masih menjadi tantangan di Indonesia. Dilihat dari insiden sebesar 845.000 kasus per tahun dan notifikasi kasus Tuberkulosis 564.000 kasus, maka masih ada sekitar 32% yang belum ternotifikasi baik yang belum terjangkau, belum terdeteksi maupun tidak terlaporkan. Padahal apabila Tuberkulosis ditangani dan dicegah sejak dini, dapat mengurangi terjadinya penularan dan risiko kematian pada pasien Tuberkulosis. Tingginya prevalensi Tuberkulosis saat ini menunjukkan bahwa terdapat permasalahan mendasar yaitu ketidaktahuan dan sikap masyarakat terhadap Tuberkulosis serta perilaku tidak sehat yang menjadi kendala dalam eliminasi Tuberkulosis.


Visi Indonesia adalah mengakhiri epidemi TB di tahun 2050 dengan tujuan terwujudnya eliminasi Tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2030. Pengobatan TBC membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu selama 6 bulan dan kuman TBC berisiko menjadi resistan obat jika tidak menyelesaikan proses pengobatan sampai tuntas. Pengobatan untuk TBC resistan obat membutuhkan waktu jauh lebih lama daripada TBC biasa, yakni 2 tahun. Jika penyakit TBC tidak diobati sampai sembuh, maka 1 orang pasien TBC aktif dapat menularkan ke 10-15 orang pertahunnya. Kepatuhan pasien untuk menyelesaikan pengobatan sangat penting agar dapat memutus rantai penularan dan mencegah Resistensi Obat



Penulis : dr Sekar Sari Hawa

Berita Dinas
BAGIKAN :
Tulis Komentar
LINK TERKAIT